MEMBUAT LENGKUNG SEDERHANA

BAB V
MEMBUAT LENGKUNG SEDERHANA

5.1    Tujuan
Setelah melaksanakan praktek pembuatan lengkung sederhana diharapkan mahasiswa mampu:
v  Memahami cara-cara dalam pembuatan lengkung sederhana.
v  Dapat mengetahui kesulitan-kesulitan dalam pengukuran dan cara mengatasinya.
v  Dapat menggunakan alat ukur sederhana, dalam membuat lengkung sederhana.
v  Melatih mahasiswa terjun ke lapangan langsung sehingga mahasiswa tersebut tidak terlalu kaku untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mungkin akan mereka temui nantinya.

5.2    Alat-alat
v  Meteran plastik/fiber  ( 1 )
v  Jalon                                    (10)
v  Waterpass tukang         ( 1 )
v  Statif                                   ( 4 )
v  Pen                                      (10)
v  Penta prisma                   ( 1 )
v  Statif penta prisma        ( 1 )



Spesifikasi alat :

1.       Meteran / rol meter
Meteran adalah alat yang di gunakan untuk mengukur jarak. Satuan yang umum digunakan di Indonesia adalah meter ( m ). Meteran dibuat dari baja, fiber maupun plastik. Bahan baja paling teliti untuk meteran karena angka muainya kecil, tidak mudah mulur waktu ditarik dan lendutannya kecil. Meteran terdiri dari bermacam-macam panjang ( 2m, 3m, 5m, 7.5m, 10m, 20m, 30m, 50m, dan 100m )



2.       Jalon
Jalon adalah suatu batang bulat dengan diameter kurang lebih 1 inchi, terbuat dari aluminium atau besi dan diberi warna merah putih. Panjang jalon biasanya 1m atau 2m. jalon berfungsi untuk menandai titik-titik tertentu yang akan diukur jarak atau ketiggiannya.

3.       Waterpass Tukang
Waterpass tukang  adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata  baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal dan
berfungsi untuk mengecek kedataran suatu permukaan. Waterpass tukang digunakan untuk mendatarkan meteran pada saat mengukur jarak, sehingga jarak yang dihasilkan lebih teliti.

4.       Statif
Statif merupakan tempat dudukan alat yang juga berfungsi untuk menstabilkan alat. Alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran ketinggiannya. Statif saat didirikan harus rata karena jika tidak rata dapat mengakibatkan kesalahan saat pengukuran.


5.       Pen
Pen terbuat dari besi, ujung bawah runcing dan ujung atas dibuat lingkaran yang berguna untuk mengikat pita atau tanda. Pen biasanya di beri warna dengan cat merah dan putih, fungsi pen sama dengan jalon.

6.       Penta prisma
Penta prisma terbuat dari cermin prisma yang disusun sedemikian hingga dapat digunakan untuk membuat garis lurus atau siku-siku di lapangan.

5.3    Dasar teori
Pada pembuatan lengkung sederhana ini memiliki beberapa metode , akan tetapi pada praktikum ini yang di pakai yaitu metode titik perantara dengan titik singgung perantara yang di mana untuk menentukan titik perantaranya itu
D1M1   = D2M2  = R ( 1-Cos )
S1M1     = S2M2   =  – R
Untuk mencari titik perantara yang lainnya juga dengan menggunakan rumus yang sama kecuali  yang di ambil sebagai ½ lengkung  dan seterusnya hingga telah dapat semua titik perantaranya.











5.4  Langkah kerja
1.    Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktek membuat lengkung sederhana.
2.    Menentukan lokasi atau tempat yang akan dilakukan pengukuran.
3.    Membuat garis dari titik yang di beri nama T1 ke tiitk T2.
R           = 60 m
α           = 60o
Keterangan      :               penta prisma
                                                                jalon
                                                                pen
 



4.       Membagi dua dari jarak T1 ke T2 dan beri nama titik D ( penta prisma di titik D ).
 

       
5.       Membidik melalui penta prisma yang berada di titik D arah lurus ke depan yang di beri nama jalon di titik M, dengan menyesuaikan T1 , T2 agar tetap lurus jika membidik melalui penta prisma dan menarik garis antara T1 ke M dan M ke T2.
 







                                                                                   
6.       Membuat garis lurus vertikal yang di beri nama jalon di titik S dengan panjang dari jalon di titik M ke S sama dengan panjang dari penta prisma ke jalon di titik M.
 










7.       Membuat lengkungan pertama di sebelah kiri, Menentukan D1 dengan cara jarak dari T1 ke M di bagi dua maka akan dapat titik D1 dan memindahkan penta prisma ke titik D1 lalu membidik kearah T1 maka akan terbentuk sudut yang di beri nama titik S1, sama pula caranya untuk membuat lengkungan kedua hingga dapat S2, dan S1 dengan S2 di hubungkan garis lurus.
 




                                                                             
                                                         





8.       Memasang jalon di titik D3 dan S3, D5 dan S5,dilengkungan pertama juga D6 dan S6, D4 dan S4 dilengkungan kedua dengan cara jarak dari T1 ke D1 dibagi dua maka akan dapat jarak D3 dan S3, dan mencari D5 dan S5 jarak dari D1 ke M di bagi dua maka akan dapat D5 dan S5, begitu juga di lengkungan ke dua untuk menentukan D6 dan S6, D4 dan S5, dan kemiringannya sama dengan cara menentukan D1 dan S1 .

                                                 
                                                     
                                                                                                               
                                                                        


9.       Membuat lengkungan pertama dengan menentukan titik dari D1 ke M1, D3 ke M3, D5 ke M5, dan begitu juga dengan di lengkungan yang kedua di D6 ke M6, D2 ke M2 dan D4 ke M4 serta menarik garis lengkungan dari T1, M3, M1, M5, M, M6, M2, M4 dan T2.


 



                                                                                       




10.   Membuat jalan dengan jarak dari lengkungan utama 3 meter dan di antaranya ada AS jalan.


 
















11.   Menghubungkan garis di titik T1 ke titik Q dan T2 ke titik Q, dengan R adalah 60 dan α adalah 60o. garis lengkung merah menandakan lengkungan jalanan yang di buat, dan garis merah T1’ dan T2’ menandakan agar R tetap 60 maka T1 dan T2 di panjangkan ke atas dan Q juga ke atas 3 meter.



 























12.   Menganalisa data yang di dapatkan dari hasil praktikum tersebut.
13.   Merapikan dan membersihkan alat-alat yang telah di gunakan dalam praktek.
14.   Menaruh semua alat pada tempatnya dengan tepat dan benar.






5.5  Denah tempat pengukuran

 










Keterangan        :               penta prisma
                                                jalon
                                                pen
5.6  Data dan hasil dari pengukuran
Dik         :
R  = 60 m
α= 60

Ø  Data segitiga kecil
No
Titik
Jarak ( meter )
1
T1  − D
30
2
   D – T2
30
3
T1 – M
31,3
4
T2 − M
31,3
5
D – M
9







 



DM  = R(1/cos 1/2 α - 1 )
         = 60(1/cos 1/2 60 - 1 )
      = 60( 1,15 - 1 )   
         = 9 m

T1M2 = T1D2 + DM2
     =  302 + 92
      = 900 + 81
      = 981
T1M   = 31,3 M             T1M  = T2M
Ø  Data segitiga besar
No
Titik
Jarak ( meter )
1
T1  − D
30
2
   D – T2
30
3
T1 − S
35
4
T2 − S
35
5
D – S
18








 
DS   = DM * 2
         = 9 * 2
         = 18 m

T1S2 = T1D2 + DS2
     =  302 + 182
      = 900 + 324
      = 1.224
T1S      = 35 M             T1S  = T2S


Ø  Data segitiga T1, T2 dan Q
No
Titik
Jarak ( meter )
1
T1  − D
30
2
   D – T2
30
3
T1 − Q
60
4
T2 − Q
60
5
Q – D
52








 


QD2 = T1Q2 – T1D2
     =  602  – 302
      = 3600 – 900
      = 2700
QD      = 52 M        

Ø  Data lengkungan
D1M1     = R ( 1- cos α/4  )
                = 60 ( 1- 0,96 )
                = 2,4 m
D1M1 = D2M2 = 2,4 m.
D3M3     = R (1- cos α/8  )
                = 60 ( 1 – 0,99 )
                = 0,6 m
D3M3 = D5M5 = D4M4 = D6M6 = 0,6 m
 

5.7  Penutup
Ø  Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa dalam pembuatan garis lengkung sederhana memiliki banyak perhitungan dan hasil perhitungan itu ialah dari T1 ke D adalah 30 m, D ke T2 adalah 30 m, T1 ke S = T2 ke S adalah 35 m, T1 ke M = T2 ke M adalah 31,3 m, T1 ke Q = T2 ke Q adalah 60 m, Q ke D adalah 52 m, D3 ke M3 = D5 ke M5 = D6 ke M6 = D4 ke M4 adalah 0,6 m, D1 ke M1 = D2 ke M2 adalah 2,4 m, dan D ke M = D ke S adalah 9 m.


Adapun beberapa masalah yang kami hadapi dalam praktikum ini yaitu :
v  Mencari lokasi atau tempat yang ideal agar nantinya dapat lebih mempermudah proses pengukuran di lapangan.
v  Kurang ketelitian dalam pengukuran jalon saat  membuat lengkung sederhana.
Ø  Saran
v  Sebaiknya mempersiapkan jalon dan statif tambahan sebelum melaksanakan praktek membuat lengkung sederhana.

2 komentar:

  1. Kalau dengan theodilit, bagaimana caranya ya pak. mohon bantuannya.
    terima kasih.

    BalasHapus
  2. Alan Lebih mudah pake theodolite atau ts

    BalasHapus